
Salah satu pemikiran yang cukup unik dari Konosuke ialah karena perusahaan telah menggunakan sumber-sumber yang dikuasai masyarakat, seperti manusia, modal, tanah, dan jasa-jasa pelayanan umum lainnya, maka sudah selayaknya apabila perusahaan juga berhutang budi pada masyarakat sebagai timbal balik dari penggunaan sumber-sumber daya tersebut. Selanjutnya, Konosuke juga berpendapat bahwa walaupun laba bukanlah tujuan utama dari perusahaan, hal itu sangatlah penting. Sebuah bisnis tidak mungkin dapat membayar pajak, membagi deviden kepada para pemegang saham dan membiayai aktivitas R & D-nya jika tidak mendapat untung. Karena itu, Konosuke percaya bahwa pertumbuhan suatu perusahaan merupakan pengakuan masyarakat terhadap nilai aktivitas yang dijalankan perusahaan.
Walaupun sudah almarhum, kata-kata mutiara yang pernah diucapkan maupun ditulis Konosuke semasa hidupnya selalu dipegang teguh oleh para penerusnya. Untuk menjamin kualitas produk elektronik yang dijual, Konosuke selalu menekankan pada aktivitas pelayanan purna jual. Karena itu, tidak mengherankan apabila di negara kita sendiri begitu banyak service station National, brand-name terkenal dari Matsushita yang tersebar di mana-mana. Selanjutnya, menurut Konosuke, yang lebih penting daripada sekedar mendirikan service station adalah komitmen perusahaan terhadap masyarakat. Karena itu, Konosuke mengatakan bahwa sebenarnya perusahaan selalu mempunyai suatu kontrak tak tertulis atau unwritten contract dengan orang-orang yang telah membeli produknya.
Para konsumen dapat memilih produk yang mana saja secara bebas. Tetapi begitu sekali konsumen memilih produk kita, berarti perusahaan berkewajiban untuk menjamin mutu produk yang ia jual. Bahkan Konosuke berpendapat bahwa apabila kita tidak dapat menjamin pelayanan purna jual dari produk yang kita jual, lebih baik kita mengurangi skala bisnis jenis produk yang dijual. Karena itu, sebelum memperluas bisnis, pertanyaan pertama yang harus diajukan pada diri sendiri adalah apakah kita akan dapat selalu memberikan pelayanan yang baik kepada pembeli. Jika jawabannya ya, teruskan, tetapi jika tidak, lebih baik tangguhkan.
Produk, penjualan, dan pelayanan adalah trio yang tak terpisahkan. Suatu bisnis yang sukses akan memberikan kontribusi dan kontribusi itu terlihat pada pelayanan yang baik. Dengan berpegang pada pikiran semacam itu, suatu ikatan bisnis akan dapat berkembang pada potensi yang maksimum. Barangkali paduan teknologi tinggi dan etika bisnis yang keluar dari benak pikiran pendirinya itulah yang berhasil mengantar Matsushita ke kejayaan dunia. Dia bagaikan seorang samurai pintar, tapi tetap berhati emas.
Sumber:
Kartajaya, Hermawan. 2006. Marketing Klasik Indonesia. Bandung: Penerbit Mizan.
0 komentar:
Posting Komentar