
Ketika anda membuat perencanaan, pasti tujuan yang anda inginkan adalah hal-hal yang positif. Dalam berbisnis, mungkin tujuan anda adalah mengejar keuntungan. Pada praktiknya, apakah hanya keuntungan yang kita dapat, tentunya tidak. Kita juga pasti akan mendapatkan kerugian.
Apabila ilmu ini diterapkan dalam berbisnis, justru bisa melemahkan mental orang yang menerapkan. Ketika anda membuat perencanaan dengan sebaik-baiknya maka harapan anda adalah tujuan yang hendak dicapai akan baik pula. Bagaimana jika yang terjadi adalah sebaliknya, anda mengalami kerugian. Lalu anda merasa kecewa, merasa gagal, dan menjadi tidak berani untuk mengulanginya. Pada akhirnya, anda berhenti dari bisnis yang sedang anda rintis. Anda menjadi putus asa karena telah berharap banyak.
Untuk memulai suatu usaha, anda tidak perlu berpikir, lakukan saja, jangan ragu apalagi sampai takut. Dalam berbisnis yang terpenting adalah proses. Di dalam proses tersebut anda akan belajar secara terus-menerus sehingga anda menjadi semakin mahir dan anda menjadi semakin tahan terhadap cobaan. Hasil dari proses ini adalah akibat dan akibat bisa positif atau negatif, untung atau rugi. Jelas lebih masuk akal bukan?
Jika anda menerapkan teori manajemen maka hanya tujuan-tujuan baik saja yang terlintas dipikiran anda. Padahal tujuan tersebut belum tentu tercapai dan mungkin tidak akan tercapai.
0 komentar:
Posting Komentar