Pengalaman Disumpahi Mati Dibunuh

Posted by Dana On 13:17 No comments

Bulan Ramadan adalah bulan penuh berkah. Bulan ini menjadi bulan paling dinantikan oleh setiap muslim di seluruh dunia dan setiap muslim akan diuji kesabarannya. Pada bulan ini saya pernah mendapat ujian kesabaran. Saya disumpahi mati dibunuh.

Kejadian ini bertepatan dengan kegiatan tugas kampus yang dikerjakan secara berkelompok. Dalam tugas kelompok, pasti silang pendapat biasa terjadi. Namun akan menjadi masalah jika ada anggota yang memiliki karakter arogan dan mudah marah. Sejak awal, sebenarnya saya sudah mengetahui ada anggota yang memiliki karakter buruk ini. Oleh karena itu, saya cenderung menjaga jarak agar tidak terjadi gesekan-gesekan ego. Usaha tersebut ternyata tidak berhasil. Seorang anggota mengkritik hasil pekerjaan saya. Mungkin karena kelelahan dan perut lapar, saya lupa menginjak rem ego saya. Saya membuat pembelaan diri. Pembelaan diri tersebut secara tidak sengaja menyenggol anggota lain yang mempunyai karakter arogan dan mudah marah. Akibatnya, saya dimaki-maki. Satu-satunya kalimat sakti yang masih saya ingat persis adalah saya disumpahi mati dibunuh. Saya memilih menginjak rem ego saya dari pada harus menambah masalah. Saya lebih memilih mengutamakan ibadah puasa saya. Kondisi ini dianalogikan seperti pelanggar rambu lalu-lintas yang ditilang oknum polisi. Ketika si pelanggar ditawarkan untuk sidang di jalan oleh oknum polisi tersebut, si pelanggar lebih memilih sidang resmi dan berusaha untuk tidak menambah kesalahan dengan mengikuti kemauan oknum polisi itu.

Setelah memaki-maki saya, dia kembali memanggil dan mencoba menasehati saya. Sambil mendengarkan saya berpikir, kenapa orang yang sulit mengendalikan diri justru malah menasehati saya, lebih parah lagi dia bahkan berani mengkritik orang tua saya yang dia melihat mereka saja belum pernah. Saya hanya mendengarkan tanpa mengomentari. Tugas kelompok selesai dan kami kembali ke aktivitas masing-masing. Tidak lama setelah kejadian itu, saya mendapat kabar bahwa anggota kelompok yang arogan itu meninggal karena kecelakaan, terjatuh dari motor. Dari kejadian ini saya mendapatkan pelajaran bahwa ketika kita menyumpahi atau mendoakan keburukan, kemungkinan sumpah serapah dan doa-doa buruk tersebut bisa kembali mengenai diri sendiri.

0 komentar:

Posting Komentar